Saturday, December 30, 2006

hujan dan airmata


dipandangnya anak kecil yang tidur
apakah mimpi anak itu barangkali
berlari di gigir air mengejar perahu kertas
memijak tanah basah dengan kaki kecilnya
menadah tangan memegang butir-butir hujan
melihat pekat langit
rumah kita mana?

si ayah hanya terdiam di birai pintu
hujan semakin luruh
si ibu mendekati, hujung selendangnya masih basah
diramasnya tangan si ayah terasa hangat dan berat
hatinya dikepung kesayuan
airmata si ibu jatuh lagi
hujan semakin memberat

dipandangnya anak kecilnya yang tidur
dilihatnya dari dalam lebat hujan
anaknya berlari dan berlari
ketawanya melenyapkan deru hujan
kaki kecilnya memijak air
dalam gigil si anak menghulurkan tangannya
digenggamnya lumpur hitam yang basah
ini tanah dari laman rumah kita

si ayah bungkam
matanya dibalut air
dia memeluk anak kecil itu
esok kita akan pulang
esok kau masih boleh berlari
di laman rumah kita
tak siapa menghalangnya
kita masih ada rumah
kita masih ada tanah

si ibu selendangnya basah
hujan masih menderu
membawa kesejukan yang panjang
Share this article :

0 comments: