Tuesday, June 19, 2007

nafas

No comments:
sememangnya aku sering begini
ketika larut matari membawa kereta sorongku
ke tengah ngauman kota
mencari sisa-sisa rezeki yang bisa
memberi nafas pada anak-anak dan isteriku
kalau aku merintih
untuk apa? matari tak bisa bangkit kembali malam ini
aku mesti mara ke hari depan
mara ke dalam keriuhan kota
inilah kotaku yang merdeka
memberi aku semangat untuk meneruskan kehidupan
barangkali kaumelihat ini dengan acuan hidupmu
kautak bisa mengerti
aku pengungsi di sini
menjadi pencari antara ribuan pencari
menukar masa sudah dengan seribu nekad
kata orang ibu kota lebih zalim dari ibu tiri
namun, kausaksikan sendiri saban hari
akan tiba warga baru mencari
permisi aku harus pergi
jagungku perlu kuhabiskan malam ini
aku tak bisa pulang dengan saku kosong
aku tak betah menatap airmata anakku
kau bisa mengerti
sekarang?

jakarta jun 5 2007
Continue Reading...