Saturday, August 15, 2015

di manakah matahariku

No comments:




di manakah matahariku?
ebiet g ade

pokok pinus di tengah hutan
terduduk ia sendiri
menjerit tak bersuara
Angin gunung basa-basi
menyapa dan terbang entah ke mana
hu hu hu ho ho

Jalan setapak terbungkus kabut
darahku dan jiwaku
menyatu ditelan bumi
kerlap-kerlip kunang-kunang
memancarkan kebisuan

Aku berjalan hanya dengan mata hati,
bernafas hanya dengan tekad
Aku mendaki penuh dengan teka-teki
Di manakah matahariku?

Aku terantuk sebatang dahan
melintang di depanku
menghentikan pengembaraan
Tanda tanya, gundah hati
kapankah akan terjawab?

Di sinilah, di dalam dada
menetes temurun cintaku bara hidup
Di sinilah di dalam jiwa
mengalir hasratku mengikuti petunjukMu
mengikuti petunjukMu

Continue Reading...

berita kepada kawan

No comments:



berita kepada kawan
ebiet g ade

Perjalanan ini
Trasa sangat menyedihkan
Sayang engkau tak duduk
Disampingku kawan


Banyak cerita
Yang mestinya kau saksikan
Di tanah kering bebatuan


 Tubuhku terguncang
Dihempas batu jalanan
Hati tergetar menatap
kering rerumputan


Perjalanan ini pun
Seperti jadi saksi
Gembala kecil
Menangis sedih ...


Kawan coba dengar apa jawabnya
Ketika di kutanya mengapa
Bapak ibunya tlah lama mati
Ditelan bencana tanah ini


Sesampainya di laut
Kukabarkan semuanya
Kepada karang kepada ombak
Kepada matahari


Tetapi semua diam
Tetapi semua bisu
Tinggal aku sendiri
Terpaku menatap langit



Barangkali di sana
ada jawabnya
Mengapa di tanahku terjadi bencana


 Mungkin Tuhan mulai bosan
Melihat tingkah kita
Yang selalu salah dan bangga
dengan dosa-dosa
 

Atau alam mulai enggan
Bersahabat dengan kita
Coba kita bertanya pada
Rumput yang bergoyang
Continue Reading...